Pengamatan Pencemaran Air

| | 1 komentar

No

Perlakuan

Pengamatan

5’

10’

15’

1

Ikan dalam air bersih

Sehat

Sehat

Sehat

2

Ikan dalam air sabun

· 1-2 menit ikan kejang dan megeluarkan lendir

· 2-3 menit ikan mati

MATI

MATI

3

Ikan dalam air detergen

· 1-2 menit ikan kejang, belendir dan ingsang memerah.

· 2-3 menit ikan mati


MATI

MATI

4

Ikan dalam air baygon

Sehat

Sehat

Sehat

Pembahasan :

1. Detergent

Lebih cepat membuat ikan mati karena panas .

· 1-2 menit, ikan mengalami kontraksi, ikan mengeluarkan lendir , kejang, berenang miring dan ingsang berwarna merah tua.

· 2-3 menit, ikan mati karena telah terkontaminasi oleh zat beracun pada detergent.

Dari percobaan diatas detergent terbukti sebagai zat pencemar terburuk.

2. Sabun mandi

· 1-2 menit, ikan mengalami kontraksi, kejang dan megeluarkan lendir

· 2-3 menit, ikan mati karena telah terkontaminasi oleh zat beracun pada sabun mandi.

Merupakan zat pencemar terburuk ke-2 setelah detergent.

3. Baygon

Pada percobaan ikan di dalam air baygon ikan dapat bertahan sampai 22 menit setelah itu ikan akan mati. Ikan dapat bertahan karena baygon tidak dapat secara langsung tercampur pada air bersih . Karena kandungan minyak pada baygon berada dilapisan atas ada air. Sehingga tidak secara langsung ika dapat terkontaminasi oleh zat beracun pada baygon.

· 16-17 menit, ikan mengalami kontraksi kejang, ingsang memerah dan berenang miring.

· 20-22 menit, ikan mati karena telah terkontaminasi oleh zat beracun pada baygon.

4. Air Bersih

Ikan dapat bertahan hidup karena air belum mengalami pencemaran.

Perbedaan Sabun dan Detergen

  1. Sabun ( bersifat basa) NaOH.
Sabun bersifat menyatukan air dan minyak
Sabun tidak dapat membersihkan pada air sadah.

  1. Detergen

Dapat membersihkan pada air sadah. Jadi detergen dapat lebih memebersihkan dari sabun mandi, dan lebih mencemari lingkungan dibanding air sabun.

Cara Mengganti Templates Blogger

| | 0 komentar

1. Download template yang Anda sukai misalnya di sini http://btemplates.com/. Pada Categories pilih link 3 Columns.


2. Klik salah satu gambar template yang Anda sukai.

3. Tampilan template yang Anda klik akan menjadi lebih besar, lalu klik tombol Download untuk mendownloadnya. Simpan hasil download tersebut di computer
Anda.

4. Hasil download template ini biasanya bertipe Compressed (zipped) folder. Agar siap diinstal extrak file ini hingga menjadi bertipe XML Document. Kalau ternyata sudah ada tipe file xmlnya maka file template ini siap di install di blgog Anda.

5. Masuk ke dasbor blogger Anda, lalu klik menu Tata Letak.

6. Pilih Template Baru, setelah memilih salah satu. Klik tombol Simpan Template.

7. Sekarang blogger template blog Anda sudah menjadi Xml. Sekarang tinggal menginstal template yang tadi Anda download. Masuk ke menu Edit HTML.

8. Klik atau aktifkan kotak kecil di depan Expand Template Widget.

9. Klick tombol Browse, kemudian arahkan ke template blog yang akan Anda instal yang sudah bertipe xml. Lalu klik Open.

10. Setelah itu klik tombol Unggah.

11. Selesai, jangan lupa klik tombol Save.

Read more: http://haryantotips.blogspot.com/2009/02/cara-merubah-template-blogger-klasik-ke.html#ixzz0Y44w7XS6

Kenapa Lingkungan Justru Semakin Rusak Karena Ulah Manusia

| | 0 komentar

Karena manusia tak peduli terhadap lingkungan dan manusia cenderung merusak lingkungan dari kegiatan yang dilakukannya.
Contoh :

  1. Kegiatan pertambangan, limbah hasil pertambangan dapat merusak lingkungan ( air, tanah, udara ) bila tidak di olah dengan benar.
  2. Kegiatan pertanian, pemakaian pestisida yang berlebihan untuk membasmi hama tanaman dapat merusak kesuburan tanah.
  3. Kegiatan perkebunan, pembukaan lahan secara besar-besaran tanpa mempedulikan ekosistem yang berada dihutan. Dan dalam kegiatan ini dapat terjadi bencana seperti tanah longsor, banjir dll.

Ekosistem

| | 0 komentar

Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.


1. Susunan Ekosistem

Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.

a. Komponen autotrof


(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).


Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof


(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).


Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.


c. Bahan tak hidup (abiotik)


Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d. Pengurai (dekomposer)

Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

2. Macam-macam Ekosistem


Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

a. Ekosistem darat


Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.


1. Bioma gurun


Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.


Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

2. Bioma padang rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

3. Bioma Hutan Basah


Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.


Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,


Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

5. Bioma taiga


Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

6. Bioma tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.

Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

b. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

Adaptasi tumbuhan


Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.


Adaptasi hewan


Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.


1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.

2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.


a. Plankton;


terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;


biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.


b. Nekton;


hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.


c. Neuston;


organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau


bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.


d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung


pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.


e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada


endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,


misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

1. Danau


Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.

Gbr. Berbagai Organisme Air Tawar


Berdasarkan Cara Hidupnya

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.

a) Daerah litoral

Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.

Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.

b. Daerah limnetik

Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih

dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai

fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang

berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama

musim panas dan musim semi.

Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-


udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-


ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian


ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.

c. Daerah profundal


Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.


Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi


seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah


limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.

d. Daerah bentik


Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos


dan sisa-sisa organisme mati.

Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :

a. Danau Oligotropik


Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan


kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak


produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,


dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.


b. Danau Eutropik


Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan


kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya


adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan


oksigen terdapat di daerah profundal.

Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.

Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

2. Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.

c. Ekosistem air laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

1. Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.


a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.


b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya


matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.


c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m


d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari


pantai (1.500-10.000 m).

2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari

tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.

a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman

air sekitar 200 m.

b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam

an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.

c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman

200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.

d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai

4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar

matahari tidak mampu menembus daerah ini.

e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman

lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan

ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di

tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang

tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.

2. Ekosistem pantai


Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.

Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.

Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.

Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.

1. Formasi pes caprae


Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).

2. Formasi baringtonia


Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.

Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.

Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.

3. Estuari

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.

Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

4. Terumbu karang


Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.


Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.


Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0034%20Bio%201-7e.htm